Wujudkan pengalaman pasien yang nyaman & efisien melalui transformasi digital Rumah Sakit

Pengalaman pasien di Rumah Sakit tidak hanya bergantung oleh aspek layanan medis, namun juga aspek layanan non medis. Dimana layanan ini dimulai sejak kedatangan pasien di Rumah Sakit hingga selesai menjalani seluruh rangkaian layanan medis. Namun, masih ada beberapa Rumah Sakit hanya berfokus terhadap pelayanan medis saja. Aspek layanan non medis yang sering dianggap sepele justru memiliki peran penting dalam membentuk persepsi dan kepuasan pasien terhadap pelayanan Rumah Sakit.

Layanan non-medis mencakup berbagai kemudahan dan kenyamanan yang di dapatkan pasien selama berada di Rumah Sakit. Seperti proses pendaftaran rawat jalan yang praktis, sistem pembayaran yang efisien, kemudahan dalam menebus obat di farmasi, serta fasilitas pendukung lainnya yang menunjang kenyamanan selama masa perawatan. Ketika aspek-aspek tersebut tidak berjalan dengan baik, maka kepuasan pasien bisa menurun meskipun layanan medis yang diberikan sudah baik. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tantangan umum yang dihadapi Rumah Sakit dalam membangun pengalaman pasien yang utuh dan terpadu.

Tantangan Rumah Sakit Hari Ini

Rumah Sakit dihadapkan dengan kompleksitas yang semakin tinggi. Seiring meningkatnya volume data pasien, keragaman sistem informasi, dan tekanan untuk meningkatkan efisiensi operasional di tengah keterbatasan sumber daya. Beberapa tantangan utama yang kerap dihadapi oleh manajemen Rumah Sakit antara lain :

1. Sistem Antar Unit yang Tidak Terintegrasi

Informasi pasien sering tersebar di berbagai sistem terpisah seperti rekam medis elektronik (RME), hasil laboratorium, pencitraan medis, penagihan, dan menajamen inventaris. Ketidakterhubungan ini menciptakan data silo yang menghambat kolaborasi lintas devis dan memperlambat pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

2. Koordinasi Lintas Unit Masih Manual

Alur kerja yang masih mengandalkan proses manual dan duplikasi data dapat menghambat produktivitas dan meningkatkan resiko kesalahan. Contohnya, proses pendaftaran rawat jalan yang masih manual dan memerlukan antrian.

3. Minimnya Pemantauan Real-Time terhadap Layanan Non-Medis

Layanan seperti antrian dokter, pengambilan hasil laboratorium, penebusan obat di farmasi, dan lainnya kerap kali tidak terpantau secara real-time. Dampaknya, pasien menghabiskan waktu berjam-jam di Rumah Sakit hanya untuk menyelesaikan proses yang seharusnya bisa dipercepat dengan informasi yang lebih terbuka. Situasi seperti tidak hanya menciptakan ketidaknyamanan, namun juga meningkatkan resiko penumpukan dan ketidakteraturan alur pelayanan di lingkungan Rumah Sakit.

4. Kurangnya Akses Informasi bagi Pasien

Pasien kerap kali harus menanyakan informasi yang sama berulang kali, baik kepada tenaga administrasi maupun tenaga medis. Bahkan untuk hal yang bersifat dasar seperti jadwal dokter, status antrian, dan proses pengambilan obat. Hal ini terjadi karena tidak adanya sistem komunikasi yang efisien dan minim ketersediaan informasi secara mandiri / self service. 

5. Tantangan Kompetitif dari Layanan Kesehatan Luar Negeri

Tingginya jumlah pasien Indonesia yang berobat ke luar negeri mencerminkan ketidakpuasan terhadap layanan Rumah Sakit. Beberapa faktornya seperti waktu tunggu yang lebih singkat, komunikasi dua arah yang lebih manusiawi, dan pelayanan yang lebih personal. Menjadikan Rumah Sakit di negara seperti Malaysia dan Singapura lebih dinikmati. Jika tidak ada respon akan peningkatan kualitas layanan secara menyeluruh, Rumah Sakit dalam negeri akan terus kehilangan kepercayaan masyarakat

Ekosistem Layanan Rumah Sakit yang Terintegrasi

Integrasi sistem di lingkungan Rumah Sakit merupakan solusi yang inovatif dalam menjawab berbagai tantangan operasional yang semakin kompleks. Pendekatan ini tidak hanya menyederhanakan proses kerja, melainkan mengubah cara layanan kesehatan dapat dikelola dan diberikan kepada pasien secara menyeluruh. Intinya integrasi merupakan proses menyatukan berbagai sistem informasi yang digunakan Rumah Sakit agar dapat saling terhubung dan berkerja secara selaras.

Dengan sistem yang terintegrasi, data pasien dan proses operasional dapat berjalan lancar antar unit. Sehingga menciptakan ekosistem yang utuh, akurat, dan mudah diakses. Sehingga menjadi fondasi dalam membangun patient journey yang efisien, dimana setiap tahapan perawatan pasien dapat dikelola lebih cepat dan transparan.

Peningkatan kualitas layanan dalam negeri menjadi hal yang sangat penting, khususnya untuk menekan tren pasien yang berobat ke luar negeri. Melalui pengembangan ekosistem yang terintegrasi, Rumah Sakit di Indonesia dapat menghadirkan layanan yang setara dengan standar Internasional. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi mencari layanan kesehatan ke luar negeri hanya karena alasan kenyamanan dan efisiensi pelayanan kesehatan.

Membangun Ekosistem Rumah Sakit bersama Qitacare

Qitacare hadir sebagai solusi digital yang dirancang khusus untuk mendukung Rumah Sakit dalam membangun ekosistem pelayanan kesehatan. Dengan pendekatan modular dan teknologi cerdas, Qitacare membantu Rumah Sakit meningkatkan efisiensi operasional sekaligus menghadirkan pengalaman layanan yang modern dan personal bagi pasien.

Fokus utama Qitacare adalah menciptakan patient journey yang tertib, cepat, dan transparan, Baik untuk layanan rawat jalan dan rawat inap. Beberapa fitur utama yang mendukung ekosistem Rumah Sakit meliputi :

1. Pendaftaran Mandiri / Self-Service Registration

Pasien dapat melakukan pendaftaran secara mandiri melalui kios-k atau perangkat pribadi mereka (BYOD) dengan memindai QR code di area rumah sakit, tanpa perlu antri di loket. Layanan ini dapat menggantikan sistem manual berbasis kertas dan mempercepat alur pelayanan sejak awal kedatangan pasien di Rumah Sakit.

2. Notifikasi Antrean Real-Time

Sistem mengirimkan informasi posisi antrian langsung ke WhatsApp pasien, memungkinkan mereka menunggu dengan lebih fleksibel tanpa harus menunggu di ruang tunggu Rumah Sakit. Hal ini dapat mengurangi kepadatan di area tunggu dan meningkatkan kenyamanan bagi pasien.

3. Pembayaran Digital Terintegrasi

Pembayaran tagihan Rumah Sakit baik untuk layanan rawat inap dan rawat jalan dapat dilakukan secara terintegrasi melalui kios-k digital maupun perangkat pribadi (BYOD). Sehingga pasien dapat menyelesaikan seluruh proses pembayaran secara mandiri tanpa harus mengantri di loket pembayaran.

4. Layanan Tenant Digital

Pasien dapat memesan makanan atau layanan tenant lainnya yang disediakan oleh Rumah Sakit melalui bedside atau smartphone. Transaksi ini dapat terintegrasi dengan sistem Rumah Sakit sekaligus membantu meningkatkan pendapatan.

5. Aplikasi Perawat dan Dashboard Manajemen

Tenaga medis dapat memantau permintaan pasien rawat inap secara real-time, sehingga dapat merespon lebih cepat dan meminimalisir miskomunikasi. Sementara manajemen Rumah Sakit mendapatkan visibilitas menyeluruh akan alur pelayanan kesehatan dan performa operasional Rumah Sakit melalui satu dashboard.

Dengan seluruh fitur Qitacare, Rumah Sakit tidak hanya meningkatkan kualitas layanan dan operasional. Namun juga membangun fondasi digital yang kuat bagi Rumah Sakit untuk bertransformasi menjadi smart hospital.

Manajemen Rumah Sakit memegang peran strategis dalam menjaga kualitas layanan dan keberlangsungan operasional institusi kesehatan. Dengan tata kelola yang baik, Rumah Sakit dapat memastikan bahwa setiap layanan yang diberikan benar-benar menjawab kebutuhan pasien dan masyarakat. Memahami pengalaman pasien secara menyeluruh adalah fondasi dari pendekatan patient centered care, yaitu pelayanan yang berfokus pada kebutuhan, harapan, dan kenyamanan pasien di setiap tahap perawatan. 

Sudah saatnya Rumah Sakit anda membangun ekosistem layanan terintegrasi untuk menghadirkan patient journey yang optimal, efisien, dan penuh makna. Mulailah langkah transformasi digital bersama Qitacare. Konsultasikan kebutuhan Rumah Sakit anda bersama tim Qitacare.

Spotlight